Kejujuran merupakan unsur penting dalam menjaga kredibilitas lembaga keuangan desa. Membangun kepercayaan dengan anggota dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan lembaga – lembaga ini. Karena pada kenyataannya anggota dan masyarakat yang ada di wilayahnya perlu merasa yakin bahwa dana mereka ditangani secara bertanggung jawab dan etis.
Dengan demikian, kejujuran merupakan aspek mendasar dalam membangun dan memelihara kepercayaan anggota dan masyarakat terhadap lembaga keuangan yang dijalankan.
Sikap itu juga yang memberikan esensi kuat bagi sosok putra daerah bernama I Wayan Artawa dalam menjalankan amanah yang diberikan masyarakat kepadanya sebagai pimpinan lembaga keuangan bernama ‘LPD Desa Adat Gerih’.
Baginya dengan sikap kejujuran itu juga ia kemudian dapat memupuk sebuah integritas, sehingga seberapa pun sulitnya tantangan yang dihadapi akan selalu mendapatkan jalan keluar dan segala pekerjaan yang dijalankan pun akan terasa ringan dalam proses pendewasan dan perkembangannya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai transparansi.
Alhasil peleburan semangat itu dapat menjadikan lembaga LPD Desa Adat Gerih yang di nahkodainya terus bertumbuh dan bergerak dinamis dari waktu ke waktu. Integritas dan kredibilitas lembaga kemasyarakatan ini dalam menggerakkan pembangunan dan perekonomian krama desa sudah tidak diragukan lagi.
Sedari awal dibentuk ‘LPD Desa Adat Gerih’ hadir ditengah masyarakat dengan semangat swadaya untuk maju bersama menumbuhkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa. Lembaga ini pun telah menjadi bagian fundamental yang mendukung berbagai program pembangunan dan menggeliatnya perekonomian di wilayahnya.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
Secara historis LPD ini terbentuk pada pada tahun 1985. Berawal dari ide dan gagasan tokoh masyarakat untuk membangun sebuah lembaga keuangan mandiri yang dapat memberikan asas manfaat dan bersumbangsih untuk mendongkrak infrastruktur serta kesejahteraan bersama.
Maka kesepakatan untuk membentuk sebuah lembaga keuangan pun akhirnya terwujud dengan adanya bantuan dari pemerintah daerah yang memberikan kucuran dana sebagai modal awal. Embrio dan nafas ‘LPD Desa Adat Gerih’ pun terwujud dan perlahan dapat digerakkan.
Sosok I Wayan Artawa merupakan salah satu dari sosok pemuda desa yang kala itu turut memperjuangkan pengembangan masa awal ‘LPD Desa Adat Gerih’. Dengan niat tulus untuk mengayah pada desa tercinta, I Wayan Artawa pun melaksanakan darmanya sebaik mungkin untuk mengokohkan fungsi lembaga ini.
Menurut I Wayan Artawa persoalan utama yang harus dihadapi LPD ini di masa awal pengembangannya adalah menggalang jaringan kerjasama dengan masyarakat desa melalui sosialisasi yang berkelanjutan, dan yang tak kalah penting adalah bagaimana mengubah seluruh pelaku sosial, baik secara individual maupun pelaku ekonomi produktif menjadi satu kesatuan instrumen yang mempunyai tujuan yang sama untuk membangun kesejahteraan bagi masyarkat desa.
Berkat sinergitas antara lembaga, tokoh masyarakat dan juga struktur pemerintahan desa, maka kepercayaan masyarakat terhadap lembaga LPD ini pun bertumbuh secara organik untuk tergabung bersama mengokohkan kekuatan ekonomi melalui ‘LPD Desa Adat Gerih’.
Resmi memimpin dan menahkodai jalannya ‘LPD Desa Adat Gerih’ pada tahun 2020, maka manuver pertama yang digalakkan I Wayan Artawa adalah mensosialisasikan kembali program-program LPD secara tatap muka langsung dan berkelanjutan.
Hal itu mungkin terdengar sepele, namun pada kenyataannya dengan tatap muka dan berkomunikasi secara langsung I Wayan Artawa tak hanya dapat menjalin kedekatan secara emosional, tapi juga dapat mengetahui urgensi kebutuhan apa yang diinginkan masyarakat.
Baca Juga : Entrepreneur Muda yang Berperan Mempromosikan Gaya Hidup Sehat Melalui Klinik “Fisioterapi Astina”
Sehingga dengan manuver itu pula sosok I Wayan Artawa dapat merancang berbagai program LPD yang dijalankan menjadi tepat dan mengena sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Berbagai program dan langkah-langkah dinamis yang mengutamakan pelayanan masyarakat dan anggota pun menjadi hal pokok yang hingga saat ini menjadi fokus I Wayan Artawa dalam menjalankan kinerjanya.
Pembenahan demi pembenahan pun diwujudkan untuk lebih menunjang mobilitas masyarakat modern yang semakin bergerak cepat di zaman serba digital saat ini.
Lewat tangan dingin I Wayan Artawa ‘LPD Desa Adat Gerih’ juga terus menggalakkan kontribusi berupa beasiswa bagi para pelajar yang berprestasi di desanya dan yang tak kalah penting juga dana kedukaan, dana sosial agar laju lembaga LPD ini pun tetap berjalan beriring dengan sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Semua manuver – manuver yang dihadirkan itu terbukti menjadi senjata efektif yang memupuk apresiasi dan kesadaran untuk tumbuh bersama membangun lembaga ini dengan rasa saling memiliki.
Tentu dengan posisi dan tanggung jawab yang I Wayan Artawa laksanakan, pengelolaan waktu dan pikiran menjadi hal fundamental untuk terus ia jaga.
Namun baginya dapat terus menjalankan amanah dengan anugerah kesehatan merupakan bahan bakar kinerja untuk dapat menahkodai lembaga ini agar semakin lebih baik lagi. Alhasil dengan semangat kegigihan yang melebur dengan doa, ‘LPD Desa Adat Gerih’ ditangannya dapat terus menjalankan perannya secara penuh sebagai energi pendorong melesatnya kemajuan perekonomian anggota dan masyarakat, sesuai dengan tujuan awal ‘LPD Desa Adat Gerih’ dibentuk.
Dengan kegigihan dan komitmen yang kuat, I Wayan Artawa membuktikan bahwa doa yang dileburkan dengan kerja keras akan berbuah manis pada waktunya. Ia pun meyakini bahwa perjalanannya hingga sampai di titik ini tidaklah lepas dari campur tangan Tuhan yang selalu membuka pintu kesempatan baginya.
Berbicara tentang dinamisnya LPD Desa Adat Gerih mengokohkan eksistensinya di tengah masyarakat, maka tak lengkap rasanya jika tidak membahas penempaan hidup dari lembar kehidupan masa kecil I Wayan Artawa yang turut membentuk karakter bersahaja dan integritasnya dalam memimpin lembaga keuangan ini.
Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
I Wayan Artawa terlahir dari keluarga sederhana dan jauh dari kata mewah, kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani yang harus mencukupi hajat hidup ke lima anak-anaknya.
Alhasil dengan kondisi perekonomian keluarga yang pas-pasan, I Wayan Artawa pun telah diajarkan nilai-nilai kemandirian sejak dini oleh orang tua tercinta.
Sebagai anak laki-laki satu-satunya di keluarga, ia pun melaksanakan baktinya untuk turut membantu perputaran ekonomi keluarganya.
Untuk memenuhi hajat hidup dan pendidikannya, I Wayan Artawa pun tak sungkan untuk membantu pekerjaan orang tua di ladang, hingga menjadi buruh kasar harian sebagai pengumpul pasir. Perjuangan itu telah ia jalani sejak ia masih duduk di bangku SD dan telah menjadi rutinitasnya hingga dapat menyelesaikan pendidikan SMA nya.
Mungkin lembar kehidupan itulah yang membentuk karakter I Wayan Artawa menjadi pribadi yang dapat terus bertumbuh dan beradaptasi dengan segala kondisi yang ada.
Meskipun masa kecilnya selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan ekonomi, bagi I Wayan Artawa hal itu memberikannya banyak pelajaran tentang pentingnya semangat kemandirian dan tujuan hidup yang memberikan energi positif dalam menjalankan sendi – sendi kehidupan.
Dari perjalanan itu juga, kemudian menempa rasa kesadaran dan tanggung jawab I Wayan Artawa dalam menahkodai jalannya lembaga keuangan desa yang di amanahkan kepadanya saat ini.
Seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, maka segala lini industri pun harus mampu beradaptasi untuk menumbuhkan pemberdayaan ekonomi dengan sumber daya yang ada. Untuk mendukung hal tersebut, peran lembaga deperti LPD memang dinilai sebagai lembaga paling substansial dalam memfasilitasi masyarakat untuk menaiktingkatkan perekonomian di suatu wilayah, sehingga kesejahteraan dapat terwujud seiring dengan basis ekonomi yang kuat.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
‘LPD Desa Adat Gerih’ membuktikan langkah konkretnya dengan terus bergerak signifikan walau diterpa masa pandemi yang berat di warsa terakhir.
Dalam hal ini, prinsip yang diterapkan oleh I Wayan Artawa adalah membangun pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kapasitas yang mencakup kelembagaan, pendanaan dan juga pelayanan. Di samping itu adalah hal internal yang menyangkut efisiensi dan keterbukaan.
Menjadi seseorang yang dipercaya untuk membangun sebuah instansi atau lembaga kemasyarakatan memang bukan hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Namun dengan semangat kerja keras dan integritas I Wayan Artawa pun terus mempersiapkan ‘LPD Desa Adat Gerih’ untuk menjadi suatu lembaga yang mempunyai nilai ekosistem yang sehat, komprehensif dan modern. Sehingga dapat efisien memberikan kemudahan bagi nasabah dan masyarakat luas.
Dengan sumber daya Desa Adat Gerih yang berlimpah, maka jalannya LPD ini pun terus optimis beriring dengan tumbuhnya animo masyarakat yang semakin terkonsolidasi.
I Wayan Artawa meyakini bahwa kemajuan sebuah negara pada dasarnya sangat ditentukan oleh kemajuan desa, karena tidak ada negara yang maju tanpa provinsi yang maju dan tidak ada provinsi yang maju tanpa ada kabupaten dan desa yang maju. Hal itu berarti basis kemajuan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kemajuan desa.
Dengan sinergi seluruh lapisan masyarakat, ‘LPD Desa Adat Gerih’ pun mampu membuktikan eksistensi nya selama 38 tahun, hadir di tengah masyarakat sebagai tonggak penguat perekonomian di suatu wilayah dengan berasaskan nilai-nilai swadaya dan kekeluargaan.