Penguatan partisipasi dan kepemilikan masyarakat merupakan komponen penting dalam revitalisasi lembaga keuangan desa. Lembaga keuangan desa harus dimiliki dan dijalankan oleh masyarakat dengan partisipasi aktif dari para anggotanya.
Hal ini dapat mencakup keterlibatan anggota masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, mendorong transparansi dan akuntabilitas, serta mendorong anggota masyarakat untuk menjadi pemegang saham di lembaga tersebut. Selain itu, lembaga keuangan desa dapat bekerja sama dengan organisasi masyarakat lain dan lembaga pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan menumbuhkan rasa kepemilikan dan partisipasi masyarakat, lembaga keuangan desa dapat menjadi lebih berkelanjutan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Adalah sosok putri daerah bernama NI Nengah Senimiati yang sukses merevitalisasi sebuah lembaga keuangan bernama ‘LPD Desa Adat Piling’. Lembaga yang dahulu sempat meredup itu, kini ditangannya dapat kembali gemilang bertransformasi menjadi sebuah lembaga intermediasi keuangan yang kokoh melaksanakan fitrahnya untuk mensejahterakan masyarakat.
Tahun 2005 menjadi titik balik Ni Nengah Senimiati, di mana pada saat itu lembaga keuangan ini membutuhkan kepengurusan baru untuk kembali menggeliatkan fungsinya. Dengan niat me-ngayah untuk desa tercinta, ia pun kemudian hadir dan mencoba melamar menjadi pengurus LPD.
Memang niat baik akan membuahkan hasil yang baik, niatnya pun kemudian disambut baik oleh komponen masyarakat, sehingga ia pun kemudian diamanahkan untuk menyambung tongkat estafet kepemimpinan lembaga keuangan ini yang ditinggalkan dalam kondisi lesu.
Di masa awal mengorganisir lembaga ini, tentu hal yang menjadi tantangan baginya adalah mensosialisasikan kembali fungsi dan peranan LPD ini di tengah masyarakat. Dengan komunikasi secara langsung dan door to door, Ni Nengah Senimiati bersama rekan-rekannya seperti Ni Wayan Rusmiani selaku Bendahara dapat bertukar pikiran dan mengerti urgensi apa yang dibutuhkan masyarakat, dengan komunikasi secara langsung juga ia kemudian dapat membangun kedekatan emosional dengan krama atau masyarakat, sehingga program-program yang hendak diwujudkan akan bersandingan dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Baca Juga : BERANI MENABUR MIMPI: Syukur & Tekun Jadi Benih Untuk Tumbuh
Dengan semangat integritas dan kerja keras yang dimilikinya, ‘LPD Desa Adat Piling’ pun dengan cepat segera bertumbuh secara organik berkat referensi-referensi dari kolega dan lingkaran keluarganya. Dengan semangat baru, pertumbuhan aset dan likuiditas pun bertumbuh dinamis dari tahun ke tahun.
Sinergi dan komunikasi antara pengelola, krama, prajuru desa adat dan instasi-instansi terkait pun ia jalankan dengan transparan. Ni Nengah Senimiati pun meyakini bahwa hal yang paling fundamental dalam menjalankan lembaga keuangan masyarakat adalah menyangkut komunikasi, transparansi, adaptasi dan kejujuran.
Karena dalam setiap prosesnya lembaga ini harus terus beradaptasi mengimbangi isu-isu nasional dan perubahan prilaku masyarakat dari waktu ke waktu. Terlebih dalam menghadapi pandemi di warsa terakhir.
Sehingga dengan adaptasi juga lembaga keuangan ini dapat memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap segala perubahan yang terjadi, baik ditingkat domestik maupun global.
Pembenahan dari segi pelayanan, hingga program-program yang dapat membantu meringankan masyarakat yang terkena dampak pandemi juga terus diupayakan dan dikonsentrasikan arah kebijakannya.
Alhasil hingga kini terhitung 19 tahun kepemimpinan Ni Nengah Senimiati yang di dukung penuh oleh krama, staff dan prajuru desa adat, ‘LPD Desa Adat Piling’ dapat kembali hadir di tengah masyarakat sebagai garda depan yang mendukung pembangunan ekonomi desa, sesuai dengan tujuan awal lembaga ini dibentuk.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Setiap orang pasti mempunyai tujuan dan harapan dalam hidup. Tujuan hidup bisa di dapat dari keberhasilan dalam prosesnya, namun bagi Ni Nengah Senimiati hal yang paling utama bukanlah dari finansial yang diperoleh namun ada dharma untuk berbakti dan bermanfaat bagi tanah kelahirannya.
Ni Nengah Senimiati lahir dan dibesarkan di tengah keluarga yang amat sederhana, orang tuanya berprofesi sebagai petani tulen.
Suri tauladan kedua orang tua yang menuntunnya untuk bisa berdikari sejak dini menjadikan Ni Nengah Senimiati lekat dengan rutinitas membantu kedua orang tuanya mengelola lahan pertanian keluarga.
Dibesarkan oleh sosok orang tua yang bersahaja dan pekerja keras. Walau di tengah kesibukan memutar roda perekonomian keluarga, Ni Nengah Senimiati tetap mendapatkan momen-momen indah yang penuh keceriaan, kehangatan dan kasih sayang orang tua tercinta.
Sosok orang tua bagi Ni Nengah Senimiati merupakan pahlawan sejati di kehidupan nyata yang membuka mata hati dan pikirannya, bahwa perkara hidup bukan hanya soal harta, namun yang jauh lebih penting adalah dapat berbagi manfaat dan nikmat kepada sesama.
Meskipun tidak dapat berbagi secara finansial, orang tuanya masih dapat berbagi dengan hal lain, seperti hasil panen diladang kepada orang – orang lain yang membutuhkan.
Lembar kehidupan masa kecil dan suri tauladan orang tua tercinta itulah yang tanpa sadar membentuk sikap dan mental Ni Nengah Senimiati untuk dapat terus berdikari dan berbagi dengan apa yang ia miliki.
Leburan semangat itulah yang hingga kini menjadi pedoman baginya dalam menjalankan kinerjanya sebagai pimpinan di LPD Desa Adat Piling.
Mengemban dan menjalankan amanah sebagai pimpinan LPD yang berhubungan dengan angka- angka, maka sebagai seorang insan Ni Nengah Senimiati sadar betul akan nilai – nilai kejujuran dalam menjalankan pekerjaannya.
Baginya kesadaran untuk menjaga keseimbangan hidup antara tanggung jawab mengemban amanah yang beriringan dengan nilai-nilai spiritual adalah faktor esensial yang melapangkan pintu kesempatan baginya, sehingga dapat berada di titik kehidupan saat ini.
Tak hanya berperan dalam pertumbuhan lembaga keuangan desa. Bagi Ni Nengah Senimiati sudah semestinya setiap insan harus dapat membiasakan diri melihat setiap tantangan yang muncul sebagai suatu hal yang wajar dan harus dihadapi.
Sehingga dalam tumbuh kembangnya, ‘LPD Desa Adat Piling’ akan dapat terus belajar dan berprogres untuk selalu bisa beradaptasi menyikapi segala perubahan yang terjadi.
Alhasil hingga saat ini ‘LPD Desa Adat Piling’ dapat terus aktif untuk menopang program-program yang berhubungan dengan kepentingan bersama, seperti menyokong kegiatan sosial dan budaya di wilayahnya. Karena bagi Ni Nengah Senimiati, sudah seharusnya lembaga keuangan masyarakat akan dapat terus melekat dengan nilai – nilai sosial dari masyarakat itu sendiri.