Lembaga keuangan desa seperti LPD memainkan peran penting dalam menyediakan akses terhadap layanan keuangan di daerah pedesaan. Lembaga-lembaga ini sering kali didirikan untuk menjembatani kesenjangan antara lembaga keuangan formal dan masyarakat pedesaan yang kurang memiliki akses terhadap layanan perbankan, asuransi dan produk keuangan lainnya.
LPD juga dapat memainkan peran penting dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal. Dengan memberikan pinjaman kepada usaha kecil dan pengusaha di daerah pedesaan, lembaga ini dapat membantu merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Hal ini sangat penting terutama di wilayah dimana lembaga perbankan tidak dapat memberikan pinjaman kepada usaha kecil atau dimana akses terhadap kredit terbatas. Mobilisasi dana di desa yang dikucurkan LPD tentunya mendukung pengembangan bisnis dan industri lokal, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal jangka panjang.
Hal itulah yang menjadi landasan terbentuknya sebuah lembaga keuangan desa bernama ‘LPD Desa Adat Jegu’, dengan niat luhur untuk menunjang kebutuhan sosial dan ekonomi krama di wilayahnya, lembaga ini pun hadir sebagai motor penggerak pertumbuhan infrastruktur dan ekonomi mandiri masyarakatnya.

Proses pengelolaan dan perkembangan LPD Desa Adat Jegu juga tak lepas dari kesigapan sosok putra daerah bernama I Made Lastrawan yang mendapatkan amanah dari masyarakat desa secara musyawarah untuk memimpin lembaga LPD ini di masa transisi kepemimpinan pada tahun 2001.
Lewat tangan dingin I Made Lastrawan, lembaga ini pun dapat terus menjalin kerjasama yang bermuara ke arah persatuan untuk bersinergi membangun kekuatan ekonomi pedesaan, dengan merangkul seluruh lapisan masyarakat diwilayahnya.
Alhasil, dengan sumber daya manusia yang berkualitas, ditambah dengan pelayanan yang baik dan regulatif, menjadikan animo masyarakat untuk turut serta tergabung dalam ‘LPD Desa Adat Jegu’ kini semakin meningkat.
Sosok I Made Lastrawan memang memiliki latar belakang pekerjaan di dunia perbankan, dengan niat untuk ngayah bagi desa tercinta, I Made Lastrawan pun menjalankan kinerjanya dengan penuh dedikasi agar laju lembaga ini tetap sehat.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari

Karena baginya ‘LPD Desa Adat Jegu’ merupakan lembaga yang dilandasi amanah dari masyarakat, maka dari itu diperlukan adanya kepastian terhadap standar dan tata cara yang dapat digunakan sebagai instrumen dalam memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Transisi sistem konvensional menuju sistem yang telah terdigitalisasi pun menjadi pekerjaan awal yang langsung diselesaikan I Made Lastrawan agar pendataan di arsip dengan baik sehingga transparansi pun didapat seiring dengan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan desa yang dijalankan.
Maka dengan semua sumber daya yang ada, harapannya program-program yang dijalankan ‘LPD Desa Adat Jegu’ akan dapat menambah interelasi semua lapisan masyarakat sehingga dapat menjadi lembaga yang substansial dan mengena untuk kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Menurut I Made Lastrawan, mencari laba sebanyak-banyak bukanlah tujuan dari ‘LPD Desa Adat Jegu’ melainkan bagaimana lembaga ini berfokus pada pengembangan desa untuk mereduksi kesenjangan sosial dan berkontribusi terhadap kegiatan sosial, kebudayaan dan juga spiritual masyarakat.
Rasa untuk melaksanakan dharma bagi desa adat lah yang menjadi energi pendorong I Made Lastrawan dalam melaksanakan kinerjanya, sehingga apapun yang dilakukan semuanya demi keajegan desa tanah lahirnya.
Ditanya tentang kunci susksesnya dalam membangun suatu lembaga yang berorentiasi terhadap pelayanan masyarakat ini, I Made Lastrawan meyakini bahwa lembaga dapat kokoh karena peran aktif seluruh krama di desa, juga yang tak kalah penting adalah adanya sinergitas antara lembaga dan perangkat pemerintahan desa dalam proses kerjasama untuk terus bertumbuh bersama.

Meski dalam proses pengembangannya tidaklah mudah dan penuh tantangan, bagi I Made Lastrawan semua itu dapat terlewati melalui bentuk sosialisasi secara langsung dan berulang yang bertujuan mengubah presepsi masyarakat bahwa ‘LPD Desa Adat Jegu’ adalah lembaga milik bersama, maka dengan adanya perasaan saling memiliki proses jalannya lembaga keuangan ini pun akan selaras dengan pemenuhan kebutuhan krama dan program-program yang diwujudkan pun akan harmonis.
Dalam proses penitiannya, sebagai seorang insan I Made Lastrawan menyadari bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa berjalan sendiri untuk mencapai tujuan bersama.
Maka dari itu ketika menjalani proses tersebut semuanya harus mempunyai landasan etika yang baik sehingga hubungan dengan lingkungan sosial bermasyarakat akan selalu ia junjung tinggi agar keselarasan terjalin dan pintu kesempatan akan terbuka semakin luas.
Baca Juga : Entrepreneur Muda yang Berperan Mempromosikan Gaya Hidup Sehat Melalui Klinik “Fisioterapi Astina”
Pada kenyataanya lembaga seperti LPD ini harus benar – benar bisa bersinergi dengan jajaran pemerintah desa dan tokoh masyarakat untuk mewujudkan suatu program yang mengena dan sesuai dengan kondisi masyarakatnya secara aktual, terlebih di warsa terakhir Indonesia tengah dihadapkan dengan isu pandemi yang juga berdampak dengan perekonomian masyarakat.
Namun dengan sinergitas dan kesadaran bersama, tantangan terkait pandemi pun dapat dilewati dengan cermat. Sehingga dengan karakter itu, sikap swadaya masyarakat dapat terbentuk secara organik dan dapat membangun setiap lini industri dan juga SDM yang ada secara bersama-sama.
Gemilangnya ‘LPD Desa Adat Jegu’ juga tidak terlepas dari karakter kepemimpinan I Made Lastrawan yang bersahaja. Lembar kehidupan masa kecilnya jugalah yang turut menempa sikap dan karakter yang dimilikinya saat ini.
I Made Lastrawan merupakan putra daerah yang lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga sederhana dan jauh dari kata mewah. Ayahanda dan ibunda merupakan petani tulen yang mengandalkan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anaknya.
Keadaaan ekonomi keluarganya yang cukup sulit pada saat itu menuntunnya untuk turut serta dalam pergulatan ekonomi keluarga. Sehingga sedari kecil I Made Lastrawan telah terbiasa bekerja dan berjuang membantu pergulatan ekonomi keluarganya mencukupi hajat hidup dan pendidikannya.

Tidak seperti anak lain seusianya yang dapat lepas bermain seusai sekolah, I Made Lastrawan harus berpacu waktu untuk langsung mengerjakan tanggung jawabnya di sawah, membantu pekerjaan orang tuanya membajak dan menamam padi.
Meski selalu dihadapkan dengan rutinias sekolah dan bekerja, kedekatan emosional dengan kedua orangtuanya tetap dirasakan oleh I Made Lastrawan, ia merasa tidak kekurangan perhatian dan kasih sayang dari sosok ayahanda dan ibunda tercinta.
Melihat langsung suri tauladan ayahanda yang sangat gigih memperjuangkan kecukupan keluarganya, menjadi energi postif bagi I Made Lastrawan untuk terus gigih memperjuangkan sesuatu yang ia impikan. Dan sosok ibunda yang penyayang, membentuk sikap bersahaja yang menuntunnya terus lekat dengan nilai-nilai sosial dalam bermasyarakat.
Baginya kedua orang tuanya adalah suri tauladan yang mengajarkannya untuk tetap gigih berjuang dengan apa yang dimiliki.
Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
Disadari atau tidak, nyatanya segala aktivitas dan keseharian masa kecil itulah yang membentuk dedikasi dan integritasnya. Baginya figur orang tua merupakan garda depan yang mengarahkannya untuk terus bisa hidup mandiri dan bertanggug jawab dengan kewajiban. Buktinya sikap itu masih terpatri hingga sekarang, saat ia menjalankan amanah masyarakat sebagai pimpinan ‘LPD Desa Adat Jegu’.
Karena sejatinya I Made Lastrawan tahu betul bahwa LPD yang dijalankan merupakan suatu lembaga sosial paling substansial yang terus berdaya upaya menggerakkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat didalamnya.
Hingga kini kontribusi nyata sudah diwujudkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. ‘LPD Desa Adat Jegu’ pun terus bertumbuh dan beradaptasi meski dihadapkan dengan lika-liku perjalannya. I Made Lastrawan hingga kini terus memfokuskan arah kebijakannya dalam memfasilitasi intermediasi keuangan untuk dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa, sehingga semangat ekonomi mandiri masyarakat pun akan semakin terdorong dan kesejahteraan masyarakat desa kemudian akan terbangun.

Semangat I Made Lastrawan melalui ‘LPD Desa Adat Jegu’ membuktikan bahwa kesejahteraan sosial akan tercipta dalam sistem masyarakat yang stabil dan mempunyai animo tinggi untuk senantiasa maju bersama.
Pembenahan demi pembenahan telah diwujudkan satu persatu sesuai dengan porsi dan urgensinya, terlebih pada bidang efektivitas pelayanan. Di era digitalisasi yang semakin cepat saat ini, ‘LPD Desa Adat Jegu’ pun terus bergerak progresif mengimbangi sistem informasi yang semakin cepat dengan sistem komputerisasi yang terpadu, agar dapat memberikan kemudahan bagi pelayanan, juga membantu kinerja dan pendokumentasian agar lebih praktis.
Peningkatan akses terhadap layanan keuangan ini pada akhirnya dapat membantu memberdayakan krama di dalamnya dan memberikan mereka kendali lebih besar untuk turut mengembangkan desa tercinta. ‘LPD Desa Adat Jegu’ membuktikan lajunya dalam kesetaraan kelas dan inklusi sosial, sehingga dapat berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.