Sejak awal tahun 1987, I Made Sutarka telah menjadi Pamucuk atau Ketua Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Anggabaya. Pada masa itu sulit, sulit sekali menemukan orang yang bersedia menjadi Ketua LPD, namun I Made Sutarka memutuskan untuk mengambil opsi tersebut. Ia berkomitmen untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai Ketua LPD dengan baik. Untuk mempersiapkan diri dalam peran tersebut, I Made Sutarka dengan tekun mengikuti berbagai pelatihan yang mendukung tugas dan tanggung jawabnya sebagai Ketua LPD. Melalui pelatihan-pelatihan tersebut, ia terus mengambangkan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang keuangan dan manajemen.
Tantangan yang dihadapi pada awal pendirian LPD Desa Adat Anggabaya masih menjadi tanda tanya bagi masyarakat setempat. Ditambah Desa Adat Anggabaya yang terletak di Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, hanya terdiri dari satu banjar dengan 165 kepala keluarga. Jadi kemajuannya agak mengalami keterlambatan. Namun, I Made Sutarka dan timnya tidak menyerah. Mereka menyadari bahwa untuk membangun kepercayaan dan menyatukan masyarakat di sekitar LPD, edukasi menjadi langkah awal yang penting. “Tak kenal, maka tak sayang”, dengan tekad yang kuat, I Made Sutarka dan timnya melakukan berbagai kegiatan edukasi kepada masyarakat tentang peran dan manfaat LPD. Mereka menjelaskan secara rinci bagaimana LPD dapat memberikan dukungan keuangan dan bantuan kepada masyarakat dalam berbagai situasi, seperti saat pandemi COVID-19.

Selama pandemi, LPD Desa Adat Anggabaya berperan aktif dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Mereka melakukan pembagian sembako dua kali sesi kepada keluarga yang membutuhkan. Hal ini memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi. Selain itu, LPD Desa Adat Anggabaya juga memberikan dana sumbangan sebesar Rp. 500 ribu saat ada kematian di desa. Hal ini menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan dukukngan dan kepedulian kepada masyarakat dalam situasi-situasi sulit. Melalui berbagai inisiatif ini, LPD Anggabaya berhasil membangun kepercayaan dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat. Mereka menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam menjaga kestabilan keuangan dan memberikan bantuan sosial yang diperlukan.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
Menjalankan Dua Tanggung Jawab Sekaligus Selama 13 Tahun
I Made Sutarka lahir dari latar belakang keluarga petani. Kehidupan ekonomi yang apa adanya, memaksanya sejak bersekolah di Sekolah Dasar, telah aktif membantu orangtua di sawah. Pengalaman tersebut menjadi landasan kuat bagi perjalanan hidupnya. Selanjutnya, ia mengambil pekerjaan sebagai kernet di mobil angkutan milik tetangga yang beroperasi ke Mambal – Payangan. Ia menjalani pekerjaan ini selama 3,5 tahun, ia membagi waktunya dengan pulang jam 11 siang dan kemudian berangkat ke sekolah. Meskipun menantang, pengalaman sebagai kernet tidak menyurutkan semangatnya untuk melanjutkan pendidikan. Setelah itu, ia melanjutkan sekolah di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) TP45 Jalan Gadung di Denpasar. Meski sempat menunda pendidikan untuk membiayai pendidikan adik-adiknya, semangat I Made Sutarka tak pernah pudar, ia kembali melanjutkan pendidikan Diploma 2 di Malang pada tahun 1983. Sambil mengejar pendidikan, ia juga mulai mengajar di Sekolah Menengah Pertama pada tahun 1984 dan terus melanjutkan perannya sebagai pendidik hingga sekarang. Perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan dan kesungguhan mencerminkan dedikasi yang luar biasa terhadap pendidikan dan tanggung jawab terhadap keluarganya.

Sambil menjalankan peran sebagai guru SMP, I Made Sutarka menerima tawaran untuk terlibat dalam organisasi Desa Anggabaya sebagai Kepala Lingkungan yang sudah diembannya selama 15 tahun. Dalam perannya tersebut, ia sekaligus ditunjuk sebagai Ketua LPD Desa Adat Anggabaya yang ditotalkan selama 13 tahun, I Made Sutarka telah menjalankan kedua tanggung jawab tersebut secara bersamaan. Menjalankan dua peran sekaligus di masyarakat, tentu bukan tugas yang mudah. I Made Sutarka harus menghadapi berbagai tantangan unik dalam memimpin masyarakat di desa maupun LPD yang anggotanya merupakan masyarakat itu sendiri. Kedua aktivitas ini memerlukan kehati-hatian ekstra dalam mengambil keputusan, mengingat masyarakat yang dilibatkan adalah rekan-rekan di lingkungan yang ia pimpin.
Tantangan terbesar mungkin timbul dari dinamika hubungan sosial yang harus dijaga. I Made Sutarka perlu memastikan bahwa keputusan-keputusan yang diambil tidak hanya memperhatikan kepentingan pribadi atau kelompok, tetapi juga menguntungkan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan komunikasi yang terbuka dan transparan, serta membangun hubungan saling percaya dengan semua pihak terkait. Melalui peran gandanya, I Made Sutarka dapat menciptakan sinergi positif antara pemerintahan lokal dan LPD. Dengan terus mengembangkan keterampilan kepemimpinan, memperkuat kolaborasi dengan masyarakat dan mengambil tindakan yang mengakomodasi kebutuhan semua pihak, ia dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi kedua lingkungan di mana ia berdedikasi.

Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
Dengan dedikasi dan kerja kerasnya, I Made Sutarka telah menjalankan tugasnya sebagai Ketua LPD Desa Adat Anggabaya dengan baik selama bertahun-tahun. Kontribusinya dalam memajukan LPD dan mendukung perekonomian masyarakat di Desa Adat Anggabaya patut di apresiasi. Ia berharap di usia yang sudah 60 tahun ini, akan ada sosok yang lebih muda yang menggantikan peran dan pengabdiannya. Ia menyadari pentingnya regenerasi kepemimpinan untuk memastikan kelangsungan dan perkembangan LPD di masa depan. Namun, jika saat ini belum ada sosok yang tepat untuk mengambil alih posisi tersebut, I Made Sutarka dengan tulus siap menerima tanggung jawab itu kembali.
Pada akhirnya, setiap perjalanan memiliki titik berhenti, namun kebaikan-kebaikan tidak boleh mengenal kata berhenti. I Made Sutarka yakin bahwa akan tiba saat yang tepat untuk menemukan sosok yang cocok sebagai pemimpin baru di LPD Desa Adat Anggabaya. Dalam menantikan waktu yang tepat, I Made Sutarka berkomitmen untuk terus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Ketua LPD dengan dedikasi yang sama seperti sebelumnya. Ia akan terus bekerja untuk keberlanjutan dan perkembangan lembaga tersebut.

I Made Sutarka juga menyadari bahwa menjalankan tanggung jawab kepemimpinan bukan hanya tentang dirinya sendiri, tetapi juga tentang mewariskan nilai-nilai positif dan inspirasi kepada generasi muda. Dengan harapan agar dapat terus menjadi teladan inspiratif dalam kepemimpinan dan pelayanan kepada masyarakat. I Made Sutarka menjadikan setiap tindakan dan keputusan sebagai pelajaran berharga bagi generasi penerus. Melalui komitmen yang teguh, ia telah menciptakan fondasi yang kuat bagi kelangsungan LPD dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Adat Anggabaya.