Lembaga seperti koperasi dianggap sebagai lembaga paling fundamental dalam menyediakan layanan keuangan kepada masyarakat desa. Sehingga berbagai upaya yang dilakukan koperasi pun selalu mencondongkan arah kebijakannya untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa yang sangat penting untuk berfungsinya lembaga ini secara efektif, baik untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur desa hingga menaiktingkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong ekonomi mandiri di wilayahnya.
Peran yang sama juga dilakukan oleh sebuah lembaga koperasi bernama Koperasi Artha Buana Kencana yang tumbuh dan berkembang dari semangat kelompok ternak di wilayahnya yang ingin menaiktingkatkan perekonomian dan usaha yang digeluti. Berangkat dari keinginan luhur itu akhirnya koperasi ini pun kemudian resmi berbadan hukum pada tahun 2006, dimulai dengan anggotanya yang berjumlah 20 orang.
Dinahkodai oleh tokoh masyarakat bernama I Gede Raka Wiryawan sebagai ketua dan I Nyoman Sukanta sebagai manajer, lembaga koperasi ini terus berorentasi untuk menguatkan perekonomian masyarakat.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Kini berkat dedikasi dan kredibelitas mereka dalam menjalankan amanah dari masyarakat ‘Koperasi Artha Buana Kencana’ dapat semakin tangguh dan terus bergerak dinamis melewati lembar demi lembar perjalanan pengembangannya.
Tentu saja di masa awal pendiriannya ‘Koperasi Artha Buana Kencana’ harus berhadapan dengan berbagai tantangan dan tempaan mental sebagai lembaga baru yang hadir ditengah masyarakat.
Salah satu dari sekian banyak hambatan yang dihadapi ialah terletak pada pemenuhan kepengurusan internal, yang seingat I Gede Raka Wiryawan pada saat itu tidak banyak masyarakat yang ingin terlibat dalam pengembangan koperasi ini.
Namun dengan sosialisasi yang masif dan berkelanjutan, koperasi ini pun dapat kembali meningkatkan antusias masyarakat yang beriring dengan diwujudkannya program-program yang mengena bagi kebutuhan masyarakat dan anggota secara keseluruhan.
Sumber daya diwilayahnya memang dikenal dengan corak agrarisnya yang menitik beratkan perekonomian masyarakatnya pada sektor pertanian dan peternakan. Hal ini juga didukung oleh lahannya yang masih mempunyai porsi besar dari total penggunaan lahan desa. Sehingga dengan sumber daya tersebut, mayoritas mata pencaharian penduduknya juga terkait pada sektor komoditi pertanian dan peternakan.
Maka dengan semua sumber daya yang ada, harapannya program-program yang dijalankan pun dapat menambah interelasi semua lapisan masyarakat sehingga dapat menjadi lembaga yang substansial dan mengena untuk kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Alhasil, dengan melibatkan masyarakat dan anggota secara aktif dalam proses pengambilan keputusan, lembaga keuangan ini pun kemudian dapat lebih memahami dan menjawab kebutuhan dan tantangan spesifik yang dihadapi masyarakat di wilayahnya.
‘Koperasi Artha Buana Kencana’ menjalani perannya sebagai jembatan intermediasi keuangan masyarakat yang tidak hanya menciptakan peluang ekonomi tetapi juga mempromosikan keberlanjutan swasembada dalam masyarakat.
I Gede Raka Wiryawan dan I Nyoman Sukanta terus berinovasi dan mengevaluasi program-program pelayanan terbaru yang dapat memudahkan para anggota dan krama desa untuk menaiktingkatkan usaha dan mengeliatkan ekonomi mandiri, sehingga dapat terus bergerak dinamis menghulu pada kesejahteraan bersama.
