Selalu Menerapkan Etos Kerja untuk Lembaga dan Masyarakat

Selalu Menerapkan Etos Kerja untuk Lembaga dan Masyarakat

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan buah pikiran mantan Gubernur Bali, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, yang dengan tujuan untuk bisa membantu desa adat dan krama desa adat dalam pembangunan adat, budaya maupun agama. Tak hanya itu, lebih luasnya, lembaga tersebut diproyeksikan mampu membangun kehidupan sosial-budaya masyarakat Bali, baik untuk pembangunan fisik maupun nonfisik. Di Kabupaten Tabanan, salah satu LPD yang turut berkontribusi memberikan sinyal kemajuan bagi masyarakat adat sesuai dengan marwah serta semangatnya adalah LPD Desa Adat Batan Pole, Kediri – Tabanan. Sebuah lembaga yang pada tahun 2015 bangkit dari keterpurukan setelah dua tahun vakum, kini telah menunjukan perkembangan yang baik.

Prestasi, pencapaian serta kontribusi baik itu tentu tidak terlepas dari peran penting para pengurusnya. Terlebih khusus bagi sosok pemimpin LPD yaitu Ida Bagus Putra Cipta Antara yang sudah mengerahkan banyak pikiran dan tenaga untuk mendobrak ragam keraguan dengan konsep serta pola kerja yang maksimal. Hal itu dibuktikan melalui kinerja kerja serta bertahannya lembaga tersebut dari gonjang-ganjing persoalan. Sebab untuk diketahui, LPD Desa Adat Batan Pole pernah vakum di tahun 2013 dan kembali normal beroperasi sejak tahun 2015. Dan saat itu, lembaga keuangan tersebut dipimpin langsung oleh Ida Bagus Putra Cipta Antara.

Tentu bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Mengelola serta membangkitkan kembali roh dan marwah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang sudah cukup lama memberikan kontribusi baik bagi masyarakat sejak tahun 1994 itu butuh kerja keras. Ida Bagus Putra Cipta Antara pun tidak menampik dengan kondisi itu. Namun, karena dorongan banyak pihak serta permintaan banyak masyarakat, ia pun mesti berkorban untuk mulai mengembankan tugasnya sebagai pemimpin di LPD Desa Adat Batan Pole. “Saya diminta masyarakat dan pemangku desa adat untuk membantu mengelola lembaga ini. Ya, dan atas kepercayaan itu saya jalankan dengan sebaik-baiknya amanah itu,” ungkapnya tegas saat ditemui disela kesibukannya.

Seiring berjalannya waktu, segala kerumitan sedikit demi sedikit bisa terselesaikan. Ayah dua anak ini mengaku sangat bersyukur, karena masih mendapat kepercayaan dari banyak masyarakat di desa adat setempat dengan keberadaan LPD tersebut. “Untuk LPD ini masyarakat sudah sadar tentang pentingnya menabung dari dulu, karena mereka percaya dengan menabung dan bergotong royong akan menjadikan masyarakat sejahtera. Dari awal hadirnya LPD, mereka bergotong royong menabung. Tidak ada stigma negatif ataupun cemoohan dari masyarakat, ini semua didasari dari kepercayaan yang baik dari sesama masyarakat, terutama untuk LPD Desa Adat Batan Pole,” ungkap pria yang akrab disapa Gustra ini.

Baca Juga : Lewat Tangan Kreatif Putu Mahendra Sukses Dorong Geliat Industri Pariwisata yang Bermanfaat Bagi Lingkungan

Sehingga dengan kepercayaan itu pula, lanjutnya, sangat terlihat percepatan peningkatan aset yang cepat berkembang. Gustra mengaku jika di awal berdirinya LPD, modal yang dikelola tidaklah begitu banyak namun dengan integritas pengelola dan Bendesa Adat selaku ketua badan pengawas serta dukungan dari elemen masyarakat, membawa LPD Desa Adat Batan Pole kian bertumbuh hingga sekarang. Dengan melihat perkembagan itu pula, Gustra mesti mengimbangi dengan semangat etos kerja yang diiringi tekad yang besar untuk bekerja demi memberikan hasil yang maksimal. Idealnya, etos yang baik juga didukung sikap positif seperti karakteristik utama seseorang, kode perilaku, kode etik, kode moral, spirit dasar, prinsip, aspirasi, hingga pemikiran dasar. Hal-hal ini menjadi motivasi yang menggerakkan Gustra untuk bekerja keras.

Bagi pria kelahiran 13 Oktober 1978 itu, kemampuan, bakat dan kecerdasan belum cukup untuk memberi jaminan seseorang bisa sukses di dunia kerja. Meski cerdas dan berbakat dalam melakukan sesuatu, hal tersebut akan percuma kalau tidak didukung dengan tekad untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri. Jika demikian, kita justru akan tertinggal dan selalu merasa sulit untuk melakukan sebuah perubahan. Tekad tersebut bisa muncul apabila kamu memiliki etos kerja yang baik. Tak bedanya menjadi seorang pemimpin, dengan etos kerja juga akan memacu dirinya untuk terus memutar otak supaya bisa mencapai suatu tujuan.

Jika terus-menerus diterapkan, bukan hanya diri sendiri yang akan merasakan manfaat etos kerja itu, tapi juga orang-orang di sekitar turut merasakannya. “Etos kerja akan sangat membantu saya untuk survive di dunia kerja karena berhasil meningkatkan kualitas. Sebab, semakin besar etos kerja seseorang, tentu akan membawa dampak lebih baik terhadap apa yang kita kerjakan,” ungkapnya.

Ilham serta semangat yang dimiliki oleh Gustra, nyatanya tidak serta merta ia temukan begitu saja. Semua itu diakuinya dari penempaan-penempaan panjang semasa hidup. Tidak hanya dalam lingkup sosial atau pun dunia kerja, akan tetapi sejak dari lingkungan keluarga terdekatnya. Pria yang kini berusia 45 tahun itu sangat beruntung bisa terlahir di tengah keluarga yang berkecukupan.

Ayah, Ida Pedanda Gede Putra Bayuh Ler (alm) dan Ibu Ida Pedanda Istri Bayuh Ler (alm) berprofesi sebagai rohaniawan. Namun meski demikian, kedua orang tua memberikan kasih sayang dengan diimbangin pola didik kemandirian. Khususnya yang ada dalam sosok Ibu, yang diakuinya sangat banyak memberikan pelajaran hidup yang berarti. Tidak hanya pendisiplinan diri, akan tetapi etos kerja bisa ia temukan dari sosok Ibu.

Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik

“Kalau boleh jujur, saya lebih dekat dengan ibu saya. Bagi saya beliau adalah pahlawan yang mendidik saya sedari kecil dengan etos kerja dan pola pendidikannya betul-betul seorang ibu yang baik. Yang saya ingat adalah agar ringan tangan membantu orang walau sesibuk apapun,” kenang Gustra. Seiring perkembangannya, ia pun berhasil menamatkan pendidikan perguruan tinggi di Universitas Warmadewa dengan konsentrasi keilmuan Ekonomi. Dengan bermodal pengalaman itu, ia pun menimba pengalaman dengan mulai belajar di ranah pekerjaan. Suami dari Ida Ayu Putri Ekawati itu pernah merambah pekerjaan di dunia pariwisata sebagai karyawan yang bekerja di Hotel, hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti dan memilih mengabdikan diri di LPD Desa Adat Batan Pole.

Perjalan panjang itu pun membentuk karakekter Gustra dengan membuktikan kepada banyak pihak bahwa etos kerja memiliki manfaat yang baik. Ia bisa dipercaya dan mampu menahkodai LPD dengan baik. Dalam dunia profesional, etos kerja yang baik ditunjukkan melalui dedikasi dan kerja keras. Ketika melakukan hal tersebut, Gustra semakin mendapat kepercayaan. Banyak pihak tidak meragukan kualitas diri dan mendapat kesempatan yang baik.

Tak hanya itu, Gustra akan dikenal sebagai sosok yang bisa diandalkan. “Yang menopang kekuatan hati saya sebenarnya adalah do’a. sehingga energi ini terus tertular ke masyarakat. Kerjasama yang baik bersama tim dan masyarakat adat menguatkan pijakan dasar untuk terus bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Pendapatan yang cukup banyak akhirnya membantu jalannya adat-istiadat desa. Meringankan beban mereka untuk keuangan acara adat,” akunya. Dengan begitu, Gustra pun berharap, LPD ini terus bertumbuh lebih baik sehingga banyak membantu masyarakat kurang mampu yang belum terjamah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *