Ketika perubahan telah menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan individu dan kelompok, maka perubahan merupakan suatu keniscayaan yang perlu diupayakan dalam meningkatkan strategi yang matang, sehingga dapat meminimalkan resistensi dan resiko baik material maupun immaterial. Dalam hal ini ‘komunikasi’ merupakan hal yang paling fundamental dalam membangun hubungan kekuatan sosial untuk maju bersama.
Pada kenyataannya, komunikasi dan sosialisasi yang baik jugalah yang menghantarkan sosok putra daerah bernama I Nyoman Kemuantara, S.E untuk terus bergerak dinamis dalam mengembangkan lembaga yang ia pimpin. Sebuah koperasi bernama ‘KSU Bulit Sri Sedana’, kini ditangannya pun dapat terus bertumbuh signifikan beriring dengan semangat dan animo masyarakat untuk turut tergabung dalam koperasi sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan basis perekonomian mandiri bersama.
‘KSU Bulit Sri Sedana’ terbentuk pada tahun 2008, namun sosok I Nyoman Kemuantara memang telah mempunyai pengalaman menahun dalam bidang perbankan. Perjalanan karirnya dalam mengelola sebuah lembaga keuangan sudah tidak diragukan lagi.
I Nyoman Kemuantara ialah tak lain merupakan sosok yang mengepalai dan menahkodai Lembaga Perkreditan Desa/LPD di desanya pada tahun 1998. Lembaga yang pada saat itu sempat meredup dan mengalami krisis, perlahan lewat tangan dinginnya dapat kembali eksis dan melaju dinamis. Pengoptimalan produktivitas pun menjadi manuver utamanya dalam menjalankan kembali fungsi LPD yang ia jalankan pada saat itu.
Lembaga LPD desa yang ia geliatkan kembali pertumbuhannya itu pun kemudian banyak mendapat kunjungan dari LPD lainnya sebagai tolak ukur dan pembelajaran, karena mampu bangkit menyelesaikan permasalahan yang ada pada lembaga tersebut.
Baca Juga : Tetap Membumi Dengan Impian Besar Untuk Masa Depan Keluarga dan Anak Bangsa
Seperti halnya kata pepatah ‘Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpanya’. Hal itu juga yang dirasakan I Nyoman Kemuantara dalam memimpin jalannya LPD yang ia kembangkan. Gesekan demi gesekan pun mulai hadir, seiring dengan kemajuan lembaga. Tak jarang pula sikap apatis dari bebrapa oknum pun harus ia hadapi.
Dalam hal ini I Nyoman Kemuantara mempunyai mindset dan sikap untuk terus ‘berbesar hati’ dan menjalankan programnya secara rutin dengan semangat dan intensitas yang tak tergoyah.
Sikap berbesar hati ini memang terdengar sepele, namun jika ditelaah lebih jauh sikap berbesar hati ini memiliki nilai kompleks untuk dapat mengendalikan pikiran dan keadaan. Dengan sikap itu juga nyatanya I Nyoman Kemuantara dapat meleburkan interpretasinya dengan lebih positif.
Hingga pada tahun 2008 perombakan pengorganisiran di LPD membuatnya harus menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya, sebagai langkah untuk menjaga stabilitas bersama.Namun niat untuk turut bersumbangsih mengembangkan perekonomian masyarakat disekitarnya masih tetap menyala dan pantang padam.
