Melesat Signifikan ‘KUD Sari Budhi Mulya’ Menjadi Lembaga Fasilitator Pendongkrak UMKM

Lembaga pengelolaan keuangan desa memang sangat fundamental perannnya dalam membantu menumbuhkan perekonomian masyarakat. Apalagi di era digitalisasi saat ini yang semakin mendorong masyarakat untuk mempunyai basis perekonomian mandiri dengan membangun UMKM yang memanfaatkan sumber daya, dan potensi yang ada.

Sama halnya seperti Koperasi Unit Desa/KUD Sari Budhi Mulya yang menjadi garda depan penggerak perekonomian wilayah. Telah eksis sejak tahun 1980, hingga saat ini terus melesat signifikan mendorong laju pertumbuhan desa, seiring dengan geliat ekonomi kemandirian masyarakatnya.

KUD Sari Budhi Mulya tereletak di Jalan Raya Munggu – Kapal, Tumbak Bayuh Mengwi, Kabupaten Badung. Saat ini dikomandoi oleh sosok putra daerah bernama I Made Raka sebagai pengemban amanah untuk tongkat estafet kepemimpinan lembaga kemasyarakatan ini yang dahulu telah dimulai terlebih dahulu oleh ayahanda tercinta yang juga aktif menjabat sebagai kepala desa.

Tentu sebagai lembaga keuangan yang keberadaannya telah lebih dari 3 dekade, KUD Sari Budhi Mulya telah melakukan banyak pembenahan dan proses untuk berada di titik saat ini, di mana animo masyarakat semakin meningkat dan terus bergerak progresif.

Karena seingat I Made Raka dulu saat masa awal ia memimpin, koperasi tersebut sedang berada dalam masa transisi ke era reformasi, dimana globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat desa yang mayoritas berprofesi sebagai petani untuk sigap dalam persaingan pasar bebas. Tentu di masa – masa tahun 1998 ini perekonomian masyarakat sedang ditimpa oleh periode krisis keuangan / krisis moneter yang meluluhlantakkan semua sektor perekonomian asia.

Pada masa – masa krisis itu, pemerintah daerah melalui bupati turut serta membantu mengokohkan kembali lembaga kemasyarakatan ini dengan mengucurkan sejumlah dana bantuan, sehingga dengan bantuan pemerintah daerah tersebut KUD Sari Budhi Mulya perlahan dapat melewati masa – masa sulit dan kembali menggeliat dengan program-progam yang arah kebijakannya terfokus pada perputaran kegiatan perekonomian masyarakat desa itu sendiri.

I Made Raka meyakini bahwa dengan menstimulus gerakan ekonomi mandiri masyarakat maka kreativitas pun akan maju beriring dengan peningkatan sarana, prasarana dan kemakmuran masyarakatnya.

Hal yang paling menjadi tantangan baginya adalah terletak pada sosialisasi tentang dasar dibangunnya koperasi, serta menumbuhkan inisiatif masyarakatnya. Tak dipungkiri memang hal tersebut sangatlah penting untuk dilakukan, mengingat KUD adalah suatu lembaga yang berlandaskan untuk mengembangkan pembangunan desa dan mengakomodasi kebutuhan ekonomi masyarakat desa itu sendiri. Tentu aspirasi masyarakat adalah hal terpenting dalam membentuk dan berjalannya lembaga ini.
Karena pembangunan desa pada hakekatnya merupakan basis dari pembangunan nasional. Hal itu jelas, apabila setiap desa telah mampu melaksanakan pembangunannya secara mandiri, maka kemakmuran masyarakat pun akan mudah terwujud, dan secara nasional akan meningkatkan indeks kemakmuran masyarakat Indonesia.

Maka dari itu I Made Raka menyatakan bahwa lembaga seperti Koperasi Unit Desa ini harus benar – benar bisa bersinergi dengan jajaran pemerintah desa dan pemerintahan wilayah untuk mewujudkan suatu program yang mengena dan sesuai dengan kondisi masyarakatnya, terlebih saat ini Indonesia tengah dihadapkan dengan isu pandemi yang juga berdampak dengan perekonomian masyarakat.

Sinergitas antara lembaga dan struktur pemerintahan inilah yang nyatanya menjadi tonggak penopang untuk terus berusaha menstabilkan perekonomian masyarakat. I Made Raka meyakini bahwa sinergitas antara masyarakat dan lembaga desa yang dapat melebur dengan kesadaran dan perannya masing-masing merupakan nilai penting yang paling esensial dalam mewujudkan program – program yang digalakan.

Lewat tangan dingginnya, KUD Sari Budhi Mulya pun hingga saat ini dapat terus bergerak dinamis dengan memfokuskan gerakannya untuk men-support masyarakat yang ingin berwirausaha dan membangun UMKM.

Sehingga dengan karakter itu, sikap swadaya masyarakat dapat terbentuk secara organik dan condong untuk maju bersama membangun setiap lini industri, pariwisata, juga SDM yang ada. Dengan langkah itu, desa diharapkan akan siap dan sigap dalam menyikapi arus globalisasi yang semakin deras. Langkah – langkah itu juga yang pada akhirnya dapat menumbuhkan ekonomi desa, sejalan dengan menggeliatnya usaha – usaha mikro yang berkekuatan menimbulkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

I Made Raka merupakan buah hati dari I Wayan Ruden dan Ni Ketut Runde, ia terlahir di tengah keluarga yang amat sederhana. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani, dan ayahanda tercinta juga seorang abdi masyarakat yang mengemban amanah sebagai kepala desa.

Meskipun keadaan ekonomi keluarganya jauh dari kata mewah, namun suri tauladan orang tua yang terus berpegang pada nilai – nilai pendidikan, membentuknya menjadi anak yang disiplin dan berintegritas tinggi.

Maka sebagai anak yang ingin melaksanakan darmanya, ia tak segan untuk mandiri dan membantu roda perekonomian keluarga. Keseharian masa kecil I Made Raka pun tak lepas dari aktivitas berladang dan mengurus hewan ternak. Mungkin lembar kehidupan masa kecil inilah yang tanpa sadar membentuk karakter gigih, cakap dan jiwa sosial yang tinggi sosok I Made Raka.

Kontribusi nyata sudah diwujudkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. KUD Sari Budhi Mulya pun terus bertumbuh dinamis meski dihadapkan dengan lika-liku perjalananya. I Made Raka hingga kini terus memfokuskan arah kebijakannya untuk memfasilitasi sektor industri masyarakat, harapannya agar dapat meningkatkan produktivitas masyarakat, sehingga memiliki daya saing secara lokal maupun nasional.