“Tak Memiliki Bekal Pengetahuan di Bidang Keuangan” I Wayan Musnata Terjun Nahkodai KSU Banjar Penulisan Demi Menjaga Kepercayaan Masyarakat

“Tak Memiliki Bekal Pengetahuan di Bidang Keuangan” I Wayan Musnata Terjun Nahkodai KSU Banjar Penulisan Demi Menjaga Kepercayaan Masyarakat

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Musnata tak hanya berkiprah di koperasi tapi juga diwarisi lahan pertanian oleh orangtua. Kakinya pun memijakkan sawah sejak SD, tak hanya sekedar menanam padi tapi membajak sendiri lahan orangtua. Tahun 1987, ayahnya meninggal dunia disaat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Sang ibu yang tak mampu membiayai sekolahnya lagi, padahal tinggal dia seorang yang masih mengenyam pendidikan, sedangkan dua kakaknya sudah bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Definisi sebagai anak paling bungsu yang paling dibanjiri kasih sayang pun tak berlaku lagi. Sejak SMP, Musnata pun wajib membiayai sekolahnya sendiri dengan mengambil pekerjaan serabutan, mengingat ia harus membagi waktunya dengan sekolah. Alumni tahun 93 SMA Negeri Sukawati ini, juga sempat belajar memahat dengan teman, demi melanjutkan kuliah di Teknik Sipil, sayangnya harapannya pupus, bekal secara ekonomi masih belum mumpuni. Ia akhirnya langsung bekerja di beberapa proyek, bahkan pernah merantau ke Jakarta hingga kembali ke desa kelahiran merintis usaha supplier bahan pangan yakni buah dan sayur – sayuran dengan nama usaha “Padma Sari”, pengembangan dari pekerjaannya sebagai petani dan tentunya sebagai ketua di KSU Banjar Penulisan.

Baca Juga : Kegigihan Menempuh Perjalanan Jauh yang Terjal dan Berliku Berbekal Sepotong Doa Dapat Wujudkan Hidup yang Lebih Bermanfaat

Didampingi oleh I Ketut Suarta, pria kelahiran 30 Desember 1965 ini membidangi diri sebagai Pengawas KSU Banjar Penulisan sekaligus sebagai Kelihan Banjar Penulisan. Hampir senada dengan Musnata, ia tak memiliki basic di koperasi, benar-benar direkrut berdasarkan kepercayaan masyarakat, sisanya diperspektifkan pengetahuan bisa sejalan dengan proses terjun secara langsung, evaluasi dan diawasi oleh Badan Pengawas. Sehingga kedepannya nama “KSU Banjar Penulisan” menjadi aset desa yang terus eksis dan ajeg dalam melayani anggota, tepat sasaran dalam menyalurkan kredit dan langkah benefit lainnya yang menyuarakan suara anggota sebagai pemangku lembaga keuangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *