Kemandirian mempunyai makna berdikari yang berarti ‘Berdiri Di Kaki Sendiri’ dengan demikian sikap kemandirian dapat didefinisikan sebagai seseorang insan yang dengan gigih, ulet dan besunggguh – sungguh berusaha untuk menjalankan suatu kegiatan dan kinerjanya dengan tujuan untuk mencapai hasil yang gemilang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pada hakikatnya kemandirian adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata. Sikap itu jugalah yang nyatanya dapat membawa sosok putra daerah bersahaja bernama I Wayan Suarma dalam memegang tongkat kepemimpinan lembaga koperasi yang diamanahkan dan didukung penuh oleh anggota kepadanya.
Dengan wujud kerja nyata, lembaga koperasi bernama ‘Koperasi Sri Dharma Kerti’ hingga kini lewat tangan dinginnya dapat terus kokoh dan bertumbuh signifikan, seiring dengan lonjakan animo dan semangat masyarakat untuk mewujudkan perekonomian mandiri bersama melalui koperasi.
Baca Juga : Tetap Membumi Dengan Impian Besar Untuk Masa Depan Keluarga dan Anak Bangsa
Siapa yang menyangka jika sosok I Wayan Suarma yang hanya tamatan Paket C (setara SMA), kini dapat menahkodai laju lembaga keuangan yang fundamental dalam menyokong pertumbuhan dan ketahanan perekonomian wilayah.
Tentu semua itu melewati proses yang panjang, namun figur I Wayan Suarma yang cakap dalam bersosialisasi dan berorganisasi kemudian memberikan energi lebih untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dalam mengarahkan lembaga keuangan yang lekat dengan landasan nilai-nilai sosial dan swadaya ini.
Tradisi, adat istiadat dan budaya yang kuat memang sangat melekat dengan karakteristik masyarakat ‘Bangli’. Kabupaten Bangli merupakan satu-satunya kabupaten di Bali yang tidak memiliki garis pantai, namun dibalik itu Bangli memiliki sumber daya alam melimpah yang membuat mayoritas masyarakatnya bergelut di sektor pertanian. Dengan alam yang masih terjaga menjadikan Bangli selalu menjadi tujuan wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan.
