Bangkit dari Keterpurukan dan Berhasil Membangun Semangat Ekonomi Kerakyatan Melalui “Koperasi Tani Asta Kertha Mandala”

Bangkit dari Keterpurukan dan Berhasil Membangun Semangat Ekonomi Kerakyatan Melalui “Koperasi Tani Asta Kertha Mandala”

Perjalanan hidup seseorang insan tidaklah landai begitu saja, pastilah ada sandungan dan persimpangan yang menghatarkan berbagai ujian, bisa jadi kesulitan keuangan, masalah kesehatan, dan masalah hubungan. Namun jika saja seseorang mau berpegang teguh pada kegigihan dan memperjuangkan segala sesuatunya demi keluarga juga orang-orang terkasih, maka bagaimanapun bentuk ujiannya, ia akan bangkit kembali dari keterpurukan.

Sama halnya dengan cerita dari sosok penting yang sukses mengeliatkan pertumbuhan ekonomi desa melalui lembaga koperasi bernama ‘Koperasi Tani Asta Kertha Mandala’ yang berada di wilayah Badung.

Sosok penting itu adalah I Putu Agus Ekayanta sebagai wakil ketua koperasi, I Wayan Suandi, S.T sebagai sekretaris dan sosok I Wayan Mustika sebagai ketua atau pimpinan koperasi, di mana mereka dapat bangkit dari keterpurukan dan berhasil disatukan dalam perkembangan ‘Koperasi Tani Asta Kertha Mandala’ yang dinamis memberikan asas manfaat bagi masyarakat di wilayahnya.

I Putu Agus Ekayanta dahulu merupakan seorang kontraktor yang menjalankan bisnis pelaksana proyek bangunan. Usaha bernama ‘CV. Berkat Sari Mulya’ yang dirintisnya berhasil berada di titik gemilang hingga dapat melebarkan sayap ke bisnis pengadaan properti. Hingga di tahun 2015 ia mendapatkan ujian, dikarenakan salah satu proyek besar pembangunannya tidak dibayar dan I Putu Agus Ekayanta pun harus menelan kerugian dengan total nilai milyaran.

Dihadapkan dengan kondisi sulit seperti itu tidak membuat dirinya patah arang, ia pun kemudian perlahan bangkit dan menjual beberapa aset-aset yang ia miliki untuk menutupi kerugian proyeknya. Tidak ada kata menyerah di kamusnya dan disaat lemah sosok istri tercinta dan anak-anaknya lah yang menjadi energi positif baginya untuk tetap kuat menapaki batu-batu terjal yang menjadi ujian perjalanan kehidupannya.

Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia

Bahkan seingatnya di titik terendah dahulu, ia sempat merasakan hidup sangat berhemat dengan hanya memakan nasi tanpa lauk. Dikarenakan sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Namun itu bagian dari proses yang menempanya untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh dan memiliki ketahanan diri.

Baginya berbagai masalah dan hambatan dalam lembar hidupnya inilah yang menjadi ujian pendewasaan nyata dan membentuk karakternya untuk tetap membumi menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Memang butuh proses untuk kembali ke ritme awal pekerjaannya, namun sosok I Putu Agus Ekayanta tak melunturkan integritasnya dan kembali menjalani bisnis kontraktor yang telah memberikannya banyak relasi.

Hingga dengan leburan kegigihan, semangat dan doa, siapa yang menyangka bahwa masa pandemi dapat menjadi berkah baginya dengan mendapatkan kembali satu demi satu proyek yang dapat menstabilkan kembali perekonomiannya dan keluarga.

Masa-masa ini juga yang kemudian membuatnya bertekad untuk dapat terlibat dalam membangun semangat ekonomi mandiri bagi lingkungan sekitarnya dan hal itu kemudian dapat dijembatani melalui ‘Koperasi Tani Astha Kertha Mandala’ yang ia kembangkan bersama para koleganya.

Dengan berbekal niat baik yang berorentasi untuk menguatkan perekonomian masyarakat di wilayahnya, I Putu Agus Ekayanta kemudian terjun langsung menjalankan amanah dari anggota dan masyarakat yang menunjuknya secara musyawarah sebagai wakil ketua di lembaga keuangan ini.

Hal serupa juga dirasakan oleh sosok pimpinan koperasi I Wayan Mustika, sebelum menjalankan lembaga koperasi ini, ia dahulu juga merupakan kontraktor pelaksana proyek bangunan dan pada tahun 2009 ia diamanahkan masyarakat untuk menjadi kepala dusun di Banjar Gelagah Puwun, Kekeran, Mengwi.

Dengan amanah itu, I Wayan Mustika kemudian memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan berfokus melaksanakan dharma bagi tanah kelahirannya untuk berupaya mengembangkan desa dengan sumber daya yang ia miliki.

Dalam menjalankan kinerjanya sebagai kepala dusun, I Wayan Mustika meyakini bahwa pengembangan potensi desa harus lah disesuaikan dengan permasalahan hidup atau kebutuhan masyarakat guna dapat meningkatkan kesejahteraan secara luas sesuai tujuan yang disepakati bersama agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat itu sendiri.

Pembangun infrastruktur yang dapat menunjang kebutuhan adat dan spiritual masyarakat pun terus ia galakkan dengan sinergitas multi lini, seperti pemindahan tempat dan bangunan balai banjar ke tempat yang baru dengan membeli tanah seluas 5 are dan pembangunan rampung 100% sampai upacara ngenteg linggih di bulan agustus tahun 2015. Sehingga pengembangan demi pengembangan pun terlaksana dengan baik, semangat keguyuban untuk membangun kesejahteraan bersama inilah yang menjadi kekuatan dalam membentuk ekosistem bermasyarakat yang esensial.

Baca Juga : Sosok Pengusaha Muda “Ajik Viveka” yang Menyulam Semangat dan Tekad Untuk Masa Depan Keluarga dan Desa Tercinta

Periode kepemimpinan I Wayan Mustika pun berhasil membentuk sinergitas seluruh lapisan masyarakat yang melebur dengan kesadaran dan perannya masing-masing. Kekokohan itu pada kenyataannya menjadi hal fundamental dalam keberhasilan program-program desa yang dijalankan.

Hingga pada tahun 2015 I Wayan Mustika memutuskan untuk mengundurkan diri, namun buah dari kinerjanya yang gemilang membuat beberapa himpunan masyarakat memintanya untuk mencalonkan diri sebagai kepala desa pada tahun 2020 bersaing dengan 4 calon incumbent, namun I Wayan Mustika kalah dalam voting.

Namun siapa sangka, hal ini menjadi titik balik kehidupan I Wayan Mustika. Walau kalah, dari himpunan kekuatan relawan masyarakat pendukungnya inilah yang kemudian menjadi cikal bakal koperasi. Dengan semangat untuk menghulu pada kesejahteraan bersama, I Wayan Mustika bersama lingkaran relawan masyarakat pendukungnya yang berjumlah 125 orang ini yang tidak mau bubar, kemudian sepakat untuk membangun ekonomi kerakyatan melalui koperasi.

Alhasil dengan niat luhur untuk menaiktingkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dilingkungannya yang mayoritas merupakan peternak dan petani, lembaga ‘Koperasi Tani Asta Kertha Mandala’ ini pun kemudian hadir memfasilitasi intermediasi keuangan masyarakat di wilayahnya pada tahun 2020.

Niat baik memang akan berbuah manis pada waktunya, dalam menjalankan kinerjanya I Wayan Mustika membuktikan lembaga ‘Koperasi Tani Asta Kertha Mandala’ dapat terus bergerak dinamis walau diterpa masa pandemi yang berat di warsa terakhir. Pembenahan dari segi pelayanan, hingga program – program yang dapat membantu meringankan masyarakat yang terkena dampak pandemi juga terus digalakkan dan berjalan beriringan.

Tentu saja di masa awal transisi mengorganisir lembaga ini ada banyak hal yang menjadi tantangan bagi I Wayan Mustika yang memiliki latar belakang sebagai kepala dusun dan kontraktor yang tidak begitu lekat dengan kinerja perbankan.

Namun bagi I Wayan Mustika yang terpenting adalah bagaimana lembaga dapat bisa bersinergi dengan anggota dan komponen masyarakat, sehingga keberadaan koperasi ini akan dapat selaras dengan urgensi masyarakat.

Dengan cara kerja berkomunikasi dan tatap muka langsung dengan masyarakat, maka hubungan emosional pun dapat terjalin, sehingga dengan langkah silahturahmi, I Wayan Mustika dapat memantau produk – produk dan kebutuhan apa yang dibutuhkan krama untuk dapat bersinergi dengan lembaga.

Strategi itu nyatanya sangat vital dan membawa dampak positif yang menuntun program-program yang di tengahkan ‘Koperasi Tani Asta Kertha Mandala’, sehingga dapat mengena dan dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat di wilayahnya.

Baca Juga : Menghidupkan Harapan dengan Pola Pikir Positif Owner UD. Yugatama Mandiri Mendorong Semangat Masyarakat untuk Berdikari

Terbukti dengan langkah sosialisasi secara berkala, kini ‘Koperasi Tani Asta Kertha Mandala’ ditangannya dapat terus bergerak dinamis dan bertumbuh dengan proses yang organik. I Wayan Mustika pun meyakini bahwa hal tersebut dapat terjadi karena dalam setiap prosesnya lembaga ini harus terus beradaptasi mengimbangi isu-isu nasional dan perubahan prilaku masyarakat dari waktu ke waktu.

Wujud kerja nyata itulah yang menjadikan animo masyarakat kian menggeliat, seiring dengan pertumbuhan aset lembaga yang melesat signifikan dari tahun ke tahun. Hingga kini ‘Koperasi Tani Asta Kertha Mandala’ memiliki gedung operasional sendiri untuk melayani kebutuhan intermediasi keuangan masyarakat.

Dengan sumber daya desa di wilayahnya yang melimpah, I Wayan Mustika yakin bahwa koperasi sebagai lembaga perekonomian berwatak sosial ini akan dapat mendorong persaingan usaha masyarakat yang mempunyai daya saing.

Lembaga koperasi dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat pedesaan, memberikan banyak manfaat bagi desa dan anggotanya. Karena koperasi didirikan berdasarkan prinsip gotong royong, dimana para anggota bekerja sama untuk mencapai tujuan ekonomi bersama.

Lebih lagi di masyarakat pedesaan, koperasi dapat memberikan akses terhadap barang dan jasa penting, menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Selain itu, koperasi dapat membantu memberdayakan individu dan masyarakat, meningkatkan kemandirian dan ketahanan dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Maka dengan membangun koperasi yang sukses, desa dapat memanfaatkan kekuatan tindakan kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya dan masyarakat luas.

Dalam hal ini peran lembaga ‘Koperasi Tani Asta Kertha Mandala’ memang dinilai sebagai lembaga paling substansial dalam memfasilitasi krama untuk menaik-tingkatkan taraf perekonomian wilayah, sehingga kesejahteraan dapat terwujud seiring dengan perekonomian mandiri yang kuat.

Dengan tanggung jawab dan amanah yang ia pegang saat ini, I Wayan Mustika masih mengingat akan wejangan ayahanda tercinta. “Bahwa jangan bekerja dengan ambisi, lakoni dengan hati agar tidak ada kesombongan”.

Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik

Sebagai sosok yang menahkodai jalannya lembaga keuangan ini, I Wayan Mustika berfokus untuk terus mendorong langkah-langkah progresif, agar ‘Koperasi Tani Asta Kertha Mandala’ selalu menjadi fasilitator yang masif menggeliatkan ekonomi mandiri para anggota dan masyarakat dengan semangat kebersamaan menuju kesejahteraan.

Dalam hal ini, yang dimaksud I Wayan Mustika adalah bagaimana lembaga keuangan ini dapat mendorong berkembangnya sistem jaringan ekonomi kerakyatan di suatu wilayah agar memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadap segala perubahan yang terjadi, baik ditingkat domestik maupun nasional.

Maka dari cerita perjalanan sosok I Wayan Mustika & I Putu Agus Ekayanta mengorganisir sebuah lembaga keuangan yang hebat dan sehat. Maka proses, kerja keras dan integritas memang menjadi faktor utama seorang insan membangun ketahanan diri dan mengutamakan kepentingan untuk tujuan bersama, sesuai dengan nilai-nilai dasar dan prinsip luhurnya koperasi.

Lembaga koperasi menjadi tumpuan bagi desa untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi industri. Dalam menjalankan kinerjanya, mereka berdua meyakini bahwa lembaga keuangan yang dapat berjalan selaras dengan sumber daya di wilayahnya merupakan faktor penentu keberhasilan pelaksanaan pengembangan infrastruktur dan industri yang dikelola oleh masyarakatnya. Sehingga aktivitas ekonomi dapat tumbuh dan berkembang serta meningkatkan standar kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *